Ekonomi

Kalau ngomongin ekonomi, setiap orang, nggak harus kuliah di ekonomi sedikit tahu apa itu ekonomi. Adalah suatu hal yang harus dipelajari akibat suatu keadaan di mana seseorang harus memenuhi suatu kebutuhan hidupnya itulah ekonomi. Adalah suatu cara agar bagaimana dia bisa survive di tengah kelangkaan itu juga bisa dikatakan sebagai ekonomi. Adalah suatu langkah2, trik, strategi agar bagaimana kita bisa realistis dalam menjalani hidup itu juga bisa ekonomi. Oleh karena itu, bagi gue, kalau ngomongin ekonomi, gue jadi inget perjuangan.

            Ekonomi dan perjuangan itu saling berkaitan. Keduanya bagaikan gula dan kopi yang disedu dengan air panas sebagai kehidupan yang harus dijalani. Ekonomi menjadi suatu permasalahan dalam hidup gue dimana ada suatu hal lebih yang harus gue perjuangin dalam ekonomi. Terlebih dalam background keluarga gue yang agak sedikit kesulitan dalam ekonomi.

            Hidup gue yang emang harus beruplek2 sama namanya ekonomi harus ditambah dengan jurusan yang gue ambil di kampus gue, ekonomi. Dulu gue pernah berpikir bahwa ekonomi itu bukan passion gue. Nggak tahu kenapa pas gue SD-SMP dulu kalau yang namanya belajar ekonomi langsung males gimana gitu, meski gue suka pelajaran IPS. Tapi nggak tahu kenapa, rasanya udah nggak semangat kalau ngebahas ekonomi, prinsipnya, dan hukum2nya, teori permintaan dan penawaran, ampe cara ngitung pajak di SMP gitu gue males. Beruntung gue merasa terpaksa karena masuk SMK jurusan Akuntansi yang bikin gue lama2 terbiasa dengan apa yang namanya ekonomi.

            Ketika loe merasa menghayati dalam setiap teori ekonomi, loe jadi termotivasi untuk berikhtiar dan bertawakal dalam menjalani hidup. Kita diajari beriktiar karena kita jadi sadar bahwa kita harus berjuang. Fighting dalam memenuhi segala kebutuhan kita yang emang nggak terbatas. Kita juga harus bertindak efesien dan efektif dalam menjalankan kegiatan ekonomi. Di saat itu gue berpikir, bahwa ekonomi itu juga mengajarkan kita untuk melangkah secara hati2 dan give the best aja buat hidup kita. Dan kita harus bertawakal dalam hidup, bahwa kita harus sadar setelah kita berikhtiar kita harus pasrahkan pada Yang Maha Esa. Ekonomi meramalkan masa depan yang serba probabilitas. Ada kewajiban di mana kita berhenti berusaha kemudian berserah diri kepada-Nya lalu bersyukur.

            Ekonomi itu bukan sekedar uang yang mendekatkan kita pada perbuatan materialistis. Ekonomi itu luas di dalamnya. Di dalamnya ada norma dan moral. Kita harus hemat, berjiwa besar, dan peduli dengan lingkungan sekitar kita.

            Dan loe tahu, alesan2 itu yang membikin gue beranjak move on dari jurusan gue. Gue pernah berpikir dan sedikit mengaplikasikan kata mutiara “Tuhan memberi apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan.” Itulah mengapa gue masuk di jurusan Ekonomi. Setelah sekian lama keluarga gue diproblemakan oleh ekonomi, gue harap gue bisa memperbaiki perekonomian keluarga gue. Amin, amin, amin Ya Robal ‘Alamin..